03.31 -
Keperawatan Jiwa
No comments
ASKEP Waham
LAPORAN PENDAHULUAN
DAN
STRATEGI TINDAKAN KEPERAWATAN
Perubahan
proses pikir : waham
A. Pengertian
a. Waham
adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan segera kukuh di pertahankan
walau pun tidak di yakini oleh orang lain yang bertentangan dengan realita
normal (Stuart dan sundeen,1998)
b. Waham
adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi di
pertahankan dan tidak dapat di ubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol(Depkes RI,2000)
c. Waham
adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang
salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intetelektual dan latar
belakang budaya, ketidak mampuan merespon stimulus internal dan eksretnal
melalui proses interaksi atau informasi secara akurat (keliat 1999)
B. Tanda
dan gejala
Tanda dan gejala pada
klien dengan perubahan proses pikir : waham adalah sebagai berikut :
a. Menolak
makan
b. Tidak
ada perhatian pada perawatan diri
c. Ekspresi
wajah sedih / gembira / ketakutan
d. Gerakan
tidak terkontrol
e. Mudah
tersinggung
f. Isi
pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan
g. Tidak
bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan
h. Menghindar
dari orang lain
i.
Mendominasi pembicaraan
j.
Berbicara kasar
k. Menjalankan
kegiatan keagamaan secara berlebihan
C. Rentang
respon
|
|
|
Gambar
1.1 . rentang respon perubahan proses pikir waham sumber : keliat (1999)
D. Faktor
presdisposisi
·
Faktor perkembangan
Hambatan perkembangan
akan menggangu hubungan interpersonal seseorang. Hal ini dapat meningkatkan
stress dan ansietas yang berakir dengan gangguan presepsi, klien menekankan
perasaan nya sehingga pematangan fungsi intelektual dan emosi tidak efektif
·
Faktor sosial budaya
Seseorang yang merasa
di asingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbul nya waham
·
Faktor psikologis
Hubungan yang tidak
harmonis, peran ganda bertentangan dapat menimbulkan ansietas dan berakhir
dengan pengingkaran terhadap kenyataan
·
Faktor biologis
Waham di yakini terjadi
karena ada nya atrofi otak, pembesaran ventrikel di otak atau perubahan pada
sel kortikal dan lindik
·
Faktor genetik
E. Faktor
presipitasi
·
Faktor sosial budaya
Waham dapat di picu
karena ada nya perpisahan dengan orang yang berarti atau di asingkan dari
kelompok.
·
Faktor biokimia
Dopamin, norepinepin,
dan zat halusinogen lain nya di duga dapat menjadi penyebab waham pada
seseorang
·
Faktor psikologis
Kecemasan yang
memanjang dan terbatasan nya kemampuan untuk mengatasi masalah sehingga klien
mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan yang menyenagkan.
F. Macam
– macam waham
·
Waham agama
Kenyakinan terhadap
suatu agama secara berlebihan, di ucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan,
contoh : “ kalau saya
mau masuk surga saya harus mengunakan pakaian putih setiap hari “, atau klien
mengatakan bahwa diri nya adalah tuhan yang dapat mengendalikan mahkluk nya
·
Waham kebesaran
Keyakinan secara
berlebihan bahwa diri nya memiliki kekuatan khusus atau kelebihan yang berbeda
dengan orang lain, di ucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan.
Contoh : “ saya ini
pejabat di departemen kesehatan lhooooo........”
“ saya punya
tambang emas !”
·
Waham curiga
Keyakinan bahwa
seseorang tau sekelompok orang berusaha merugikan atau mencederai diri nya, di
ucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh : “ saya tau
...........semua saudara saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka
semua iri dengan kesuksesan yang di alami saya”.
·
Waham somatik
Keyakinan seseorang
bahwa tubuh tau bagian tubuh nya terganggu atau terserang penyakit, di ucapkan
berulag-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan .
Contoh :” klien selalu
mengatakan bahwa diri nya sakit kanker,namun setelah di lakukan pemeriksaa
laboraturium tidak di temuka ada nya sel kanker pada tubuh nya.
·
Waham nihilistik
Keyakinan seseorang
bahwa diri nya sudah meninggal dunia, di ucapkan berulang-ulang tetapi tidak
sesuai denga kenyataan
Contoh :” ini akan alam
kubur nya, semua yang ada di sini adalah roh-roh”.
G. Status
metal
Berdandan
dengan baik dan berpakian rapi, tetapi mingkin terlihat eksentrik dan
aneh.tidak jarang bersikap curiga atau bermusuhan terhadap orang lain.klien
biasa cerdik ketika di lakukan pemeriksaan sehingga dapat memanipulasi data
selain itu perasaan hati nya konsisten dengan isi waham.
H. Sensori
dan kognisi
Tidak
memiliki kelainan dalam orientasi kecuali klien waham spesifik terhadap orang,
tempat, dan waktu. Daya ingat atau kognisi lain biasa nya akurat. Pengendaliaan
implus pada klien waham perlu di perhatikan bila terlihat ada nya rencana untuk
bunuh diri, membunuh, atau mealuka kekerasan pada orang lain.
Gangguan
proses pikir : waham biasa nya di awali dengan ada nya riwayat penyakit berupa kerusakan
pada bagian kortkes dan lindik otak. Bisa di karena kan terjatuh atau di dapat
ketika lahir. Hal ini mendukung terjadi nya perubuhan emosional seseoramg yang
tidak stabil. Bila berkepanjangan akan menimbulkan perasaan rendah diri,
kemudian mengisolasi diri dari orang lain dan lingkungan. Waham kebesaran akan
timbul sebagai manivestasi ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan
nya. Bila respon lingkungan kurang mendukung terhadap prilaku nya di mungkinkan
aka timbul resiko prilaku kekerasan pada orang lain.
I.
Pohon Masalah
effect resiko tinggi perilaku
kekerasan
core problem perubahan
sensori waham
causa isolasi sosial : menarik
diri
harga diri rendah kronis
J.
Masalah Keperawatan Yang Mungkin Muncul
1. Resiko tinggi perilaku kekerasan
2. Perubahan proses pikir : Waham
3. Isolasi sosial
4. Harga diri rendah
K.
Data Yang Perlu Dikaji
Masalah Keperawatan
|
Data yang perlu dikaji
|
Perubahan proses pikir : waham
|
Subjectif :
·
Klien mengatakan bahwa dirinya
adalah orang yang paling hebat
·
Klien mengatakan bahwa ia
memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus
Objectif :
·
Klien terus berbicara tentang
kemampuan yang dimilikinya
·
Pembicaraan klien cenderung
berulang – ulang
·
Isi pembicaraan tidak sesuai
dengan kenyataan
|
L.
Diagnosis Keperawatan
Perubahan proses pikir : waham kebesaran
M.
Rencana Tindakan Keperawatan
1. Tindakan keperawatan pada klien
a. Tujuan
·
Klien dapat berorientasi terhadap
realitas secara bertahap
·
Klien mampu berinteraksi dengan orang
lain dan lingkungan
·
Klien menggunakan obat dengan prinsip
enam benar
b. Tindakan
·
Bina hubungan saling percaya
Sebelum memulai pengkajian pada
klien dengan waham, saudara harus membina hubungan saling percaya terlebih
dahulu agar klien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus
saudara lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah sebagai
berikut :
ü Mengucapkan
salam terapeutik
ü Berjabat
tangan
ü Menjelaskan
tujuan berinteraksi
ü Membuat
kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu klien.
·
Tindakan mendukung atau membantah waham
klien
·
Yakinkan klien berada dalam keadaan aman
·
Observasi pengaruh waham terhadap
aktivitas sehari-hari
·
Diskusikan kebutuhan psikologis /
emosional yang tidak terpenuhi karena dapat menimbulkan kecemasan, rasa takut,
dan marah
·
Jika klien terus-menerus membicarakan
wahamnya, dengarkan tanpa memberikan dukungan, atau menyangkal sampai klien
berhenti membicarakannya.
·
Berikan pujian bila penampilan dan
orientasi klien sesuai dengan realitas
·
Diskusikan dengan klien kemampuan
realistis yang dimilikinya pada saat lalu dan saat ini
·
Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas
sesuai kemampuan yang dimilikinya
·
Diskusikan kebutuhan
psikologis/emosional yang tidak terpenuhi sehingga menimbulkan kecemasan, rasa
takut, dan marah
·
Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi
kebutuhan fisik dan emosional klien
·
Berbicara dalam konteks realita
·
Bila klien mampu memperlihatkan
kemampuan positifnya, berikan pujian yang sesuai
·
Jelaskan pada klien tentang program
pengobatannya (manfaa, dosis, obat, jenis, dan efek samping obat yang diminum
serta cara meminum obat yang benar)
·
Diskusikan akibat yang terjadi bila
klien berhenti meminum obat tanpa konsultasi
2.
Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga Klien
a.
Tujuan
·
Keluarga mampu mengidentifikasi waham
klien
·
Keluarga mampu memfasilitasi klien untuk
memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi oleh wahamnya
·
Keluarga mampu mempertahankan program
pengobatan klien secara optimal
b.
Tindakan keperawatan
·
Diskusikan dengan keluarga tentang waham
yang dialami klien
·
Diskusikan dengan keluarga tentang cara
merawat klien waham di rumah, follow up, dan keteraturan pengobatan, serta
lingkungan yang tepat untuk klien
·
Diskusikan dengan keluarga kondisi klien
yang memerlukan bantuan
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
·
Masalah :
perubahan proses pikir : waham kebesaran
·
Pertemuan : Ke – 1 (Pertama)
A. Proses
keperawatan
1. Kondisi
Klien mengatakan ia memiliki
Toserba, sibuk bisnis, dan ingin mendirikan partai. Klien selalu
mengulang-ulang kemampuan yang dimilikinya. Klien terlihat mondar – mandir dan
tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.
2. Disagnosis
keperawatan
Perubahan proses pikir : waham
kebesaran
3. Tujuaan
Khusus / SP 1
·
Klien dapat membina hubungan saling
percaya, dengan kriteria sebagai berikut :
ü Ekspresi
wajah bersahabat
ü Menunjukkan
rasa senang
ü Bersedia
berjabat tangan
ü Bersedia
menyebutkan nama
ü Ada
kontak mata
ü Klien
bersedia duduk berdampingan dengan perawat
ü Klien
bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya
·
Klien mampu berorientasi kepada realitas
secara bertahap
4. Tindakan
keperawatan
·
Bina hubungan saling percaya dengan
prinsip komunikasi terapeutik
ü Sapa
klien dengan rama baik verbal maupun nonverbal
ü Perkenalkan
diri dengan sopan
ü Tanyakan
nama lengkap klien dan nama panggilan klien
ü Jelaskan
tujuan pertemuan
ü Jujur
dan menepati janji
ü Tunjukkan
sikap empati dan menerima klien apa adanya
ü Berikan
perhatian kepada klien khususnya pada kebutuhan dasar klien
ü Masukkan
dalam jadwal harian klien
·
Identifikasi kebutuhan klien
·
Bicara pada konteks realita (tidak
mendukung atau membantah waham klien)
·
Latih klien untuk memenuhi kebutuhannya
·
Masukkan dalam jadwal harian klien
B. Strategi
Komunikasi dan Pelaksanaan
1. Orientasi
·
Salam terapeutik
“assalamualaikum
pak....bertemu lagi dengan saya, masih kenal tidak dengan saya ? nama
saya....bisa dianggil....saja. bapak ingat ?seperti kemarin, hari ini saya
bertugas disini dari 07.00 – 12.00 siang nanti”
·
Evaluasi / Validasi
“
bagaimana perasaan bapak hari ini ? tidurnya semalam nyenyak tidak ? sekarang
bapak ada keluhan tidak ? bagaimana giginya ? sudah sembuh ?”
·
Kontrak
“
baiklah, sesuai janji kemarin, hari ini kita akan ngobrol yah pak ? bagaimana
kalau hari ini kita bercakap – cakap tentang bidang yang bapak sukai ? dimana
kita duduk ? berapa lama ? bagaimana kalau 10 menit ?”
2. Kerja
“
bidang apakah yang bapak sukai ? kemarin bapak sempat mengatakan memiliki
toserba, apakah bapak suka dengan bisnis ? mengapa bapak menyukainya ?
bagaimana dengan politik ? apakah bapak juga menyukainya ? karena beberapa hari
yang lalu bapak juga mengatakan kepada saya ingin membuat partai politik biru,
benar pak ? mana yang lebih bapak sukai bisnis atau politik ? mengapa bapak
lebih menyukai itu ? karena sekaarang bapak sedang berada disini, apakah
menurut bapak, bapak bisa menjalankan bidang yang bapak nikmati tersebut ?
bagaimana caranya ? apakah bisa kita masukkan kedalam jadwal kegiatan sehari –
hari ?”
3. Terminasi
·
Evaluasi subjectif
“ bagaimana
perasaan bapak setelah kita bercakap – cakap ?“
·
Evaluasi Objectif
“ jadi bidang
apa yang bapak sukai ?”
·
Rencana tindak lanjut
“ setelah kita
tahu bidang yang bapak sukai, bagaimana kalau besok kita ngobrol tentang
potensi atau kemampuan lain yang bapak miliki ?”
·
Kontrak yang akan datang
ü Topik
: “ bagaimana kalau besok kita ngobrol
tentang potensi atau kemampuan yang bapak miliki. Selanjutnya kita pilih mana
yang bisa kita lakukan disini, bapak setuju ?”
ü Waktu
: “ kira – kira kita besok bertemu jam
berapa ? bagaimana kalau jam 10 saja ? sampai ketemu besok ya.”
ü Tempat
: “ bagaimana kalau ditempat biasa kita
ngobrol ?”
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA NY “F” DENGAN GANGGUAN PROSES
PIKIR : WAHAM KEBESARAN
PENGKAJIAN
I.
IDENTITAS
KLIEN
·
Nama : Ny ‘’F’”
·
Umur : 43 tahun
·
Alamat : jombang
·
Pekerjaan : IRT
·
Jenis kelamin : perempuan
·
No. RM : 066839
·
Tanggal dirawat : 26-01-2013
·
Tanggal pengakjian: 4-2-2013
II.
Alasan Masuk Ruamah Sakit
·
Berdasarkan pengkajian (menurut klien)
Klien mengatakan waktu
ceramah dimesjid dibawah ke RSJ karena dikira gila
·
Menurut status
Marah –marah dan
ngomel-ngomel
III.
Riwayat penyakit sekarang dan faktor
prisipitasi
Pasien kambuh 5 hari
yang lalu dan parah 3 hari ini,marah-marah,ngomel-ngomel,keluyuran,membuang
baju suaminya,melempari rumah tetangga.
DX: Resiko menciderai
diri,orang lain,dan lingkungan
IV.
Faktor predisposisi
1. Riwayat
Penyakit Lalu
·
Pasien sudah menunjukan gejala sakit
jiwa sejak tahun 2004,kemudian dibawah ke ketorsono,rawat jalan dan menunjukan
perubahan,tetapi tidak rutin minum obat
·
Tahun 2005 dibawah ke RSJ karena 2 bulan
terakhir kambuh,gejala ditunjukan teriak sendiri,melihat tuyul,marah-marah
karena bertengkar dengan mertuanya,
·
Tahun 2006 Mrs yang ke-2 karena 4 bulan
tidak kontrol,10 hari sebelumnya kambuh dengan gejala dan suami,dan suka
membuang barang (kalung).
·
Pada tahun 2013 (tahaun ini) 5 hari
sebelumnya pasien kambuh dan parah 3 hari terakhir,gejalanya
marah-marah,ngomel,keluyuran, dan membuang baju suaminya.
2. Pengobatan
sebelumya
Pengobatan sebelumnya
kurang berhasil karena pasien sendiri yang membawa obat dan tidak minum,kontrol
tidak rutin.
Dx: regimen terapeutik
inefektif
3. Riwayat
trauma
Klien pernah mengalami
trauma fisik yaitu memukul anaknya dan suaminya,klien sebagai pelakunya.
Dx : resiko Perilaku
kekerasan
4. Pengelaman
masa lalu yang tidak menyenangkan:
·
Klien mengatakan pernah dijambret tasnya
oleh 2 orang jambret sepulang dari mesjid.
·
Kematian ayahnya
·
Bertengkar dengan ibunya
Klien mengatakan setiap mengalami
kejadian yang tidak mengenakkan perasaannya sedih,dan akhirnya marah-marah pada
anak dan suaminya.
Dx :
·
Respon pasca trauma
·
Koping individu inefektif.
5. Riwayat
penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang
memiliki riwayat gangguan jiwa
V.
Status Mental.
1. Penampilan
: pasien tampak rapi,bersih,memakai pakian sesuain jadwal.
2. Kesadaran
:
Kesadaran klien berubah
secara:
Limitas i: pasien tidak
bisa membedakan kaenyataan dibuktikan dengan pasien menyatakan dirinya ahli
da’hwa dan tidak mengalami gangguan jiwa.
Relasi :
Pasien mengatakan tidak pernah berkumpul dengan teman yang lain
karena waktunya banyak untuk mendekatkan diri dengan Allah dengan cara ber
muzadah.
Dx
: perubahan proses pikir
3. Disorientasi
§ Waktu
: klien mengatakan lupa tanggal berapa hari ini,tapi klen bisah menyebutkan
hari dan jam.
§ Tempat
: klien mengatakan sekarang berada di RSJ, tempat orang gila katanya.
§ Orang : klien mengatakan tidak kenal dengan teman
sekamarnya,tetapi klien bisah membedakan perawat dan pasien lain,bisah
membedakan laki-laki dan perempuan.
Dx : -
4. Pembicaraan
Pasien bicara cepat,nada bicara
cepat,pasien sering mengulang pembicaraan,mengatakan tentang kehebatan
dirinya,pembicraan awal terarah sesuai pertanyaan,lama kelamaan nglantur klien
lebih sering menunduk ketika bicara.
Dx : kerusakan kominikasi
verbal
5. Aktivitas
Motorik/Psikomotor
Klien tampak lebih sering tidur dan
jarang beraktivitas dengan teman atau orang lain,karena tidak punya waktu untuk
berkenalan, klien mengatakan lebih baik mendekatkan diri pada Allah, pasien
lebih sering menyendiri dan beraktivitas dengan motivasi klien tidak pernah
membantu aktifitas di RSJ.
Dx : Devisit aktivitas
6. Afek
dan Emosi
Emosi klien sering
berubah-ubah kadang wajar kadang menyendiri (diam)
Masalah : labil
7. Persepsi
– sensori
·
Tidak ada halusinasi
·
Tidak ada ilusi
·
Tidak ada depersonalisai
·
Tidak ada realisasi
·
Tidak ada gangguan somatusensorik
Dx : -
8. Proses
pikir
a. Arus
pikir
Pembicaraan klien berulang-ulang
(perseverasi), klien mengatakan secara berulang-ulang bahwa dirinya adlah
pemecah rekor dan juara,sering diminta orang berdakwa di masjid dan pengajian
Dx : perubahan proses
pikir
b. Isi
pikir
Klien mengatakan ingin cepat keluar dan mengajar dipondokon ingin
mengajari anak-anakberdakwah,klien mengatakan dirinya adalah pemecah
rekor,tidak ada orang yang menandingi kehebatanya,suaminya adalah seorang
dokter dan kepala puskesmas.
Dx : perubahan proses pikir : waham
kebesaran
c. Bentuk
pikir
Bentuk pikir klien non
realistis,pembicaraan klien tidak sesuai dengan kenyataan.
Dx : perubahan proses
pikir
9. Interaksi
selama wawancara
Klien kooperatif,mau
bercakap-cakap,mau tersenyium,pembicaraan klien selalu mempertahankan pendapatnya,kalau
dirinya orang hebat,saat berbicara klien sering menunduk.
Dx : kerusakan
interaksi sosial
10. Memori
v Jangak
panjang : klien mampu mengingat anaknya
v Jangka
menengah : klien mampu mengingat 1 bulan yang lalu masih dirumah dan
menyapu,memasak untuk anak dan suaminya.
v Jangka
pendek : klien mampu mengingat hari ini bangun pagi,sholat,mandi dan makan.
Dx : -
11. Tingkat
konsentasi dan berhitung
Saat ditanya “jika ibu belanja
habis 5000,untuk beli tempe dan uang ibu 10.000 maka kembalinya berap? “klien
menjawab Rp.5000
Dx : -
12. Kemampuan
penilaian
Saat ditanya tidur dulu
sebelum minum obat atau minum obat dulu sebelum tidur, klien menjawab minum obat
dulu sebelum tidur,karena mematuhi peraturan perawat..
Dx : -
13. Daya
tilik diri
Mengingkari penyakit
yang diderita : klien mengatakan dia tidak sakit jiwa tetapi orang-orang
mengaggap gila padahal dia pemecah rekor.
Dx : perubahan proses
pikir
VI.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal 5-2-2013
1. Keadaan
umum : cukup
2. Tanda
vital :
TD : 120/70mmHg
N
: 90x/menit
S
: 36,5c
RR : 20x/menit
3. Antropometri
: TB : 150 cm, BB : 54 kg
4. Tidak
ada keluhan fisik : klien mengatakan tidak merasakan sakit apapun
5. Pemeriksaan
fisik:
a. Kepala
:
·
Inspeksi : bersih,rambut pendek,warna
hitam,sedikit kerukan,tidak rontok
·
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Mata
:
Inspeksi : konjungtiva
merah muda,sklera putih,penglihatan normal,tidak kabur,tidak ada peradangan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Hidung
Inspeksi : bentuk
simetris, penciuman normal, tidak ada peradangan, tidak ada polip (bersih)
Palpasi : tidak terasa
krepitasi, tidak ada nyeri tekan
d. Mulut :
Inspeksi : bersih, tidak ada karies gigi, mukosa bibir
lembab, tidak ada luka, tidak ada pembesaran tonsil.
e. Telinga
Inspeksi : simetris,
bersih, pendengaran tidak terganggu
Palpasi : tidak ada
nyeri tekan
f. Leher
Inspeksi : tidak ada
luka, JVD tidak ada, tidak kaku kuduk
Palpasi : tidak ada
nyeri tekan
g. Dada
Inspeksi : normal
chest, tidak ada retraksi intercosta
auskultasi :
-
- RH (-) - - WZ (-)
-
- - -
-
- - -
h. Abdomen
Inspeksi : bentuk buncit, tidak terdapat lesi
Auskultsasi : bising usus 10 x / menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : timpani
i.
Genetalia:
·
Bersih
·
Tidak ada hemoroid
·
Tidak ada gangguan pola eliminasi
j.
Ekstrimitas
·
kekuatan otot 5 5
5
5
·
Rentang gerak maksimal
·
Tidak ada luka
k. Integumen
·
kulit bersih
·
lembab
·
tidak ada lesi
Dx:-
VII.
VII PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
: Tinggal bersama
:
Pasien/Klien
Penjelasan
·
Pasien tinggal bersama ibu, suami, dan
ketiga anaknya
·
Hubungan klien dan ibunya kurang baik sering bertengkar
masalah tanah dan jemuran
·
Orang yang terdekat dengan klien adalah
anak pertamanya.
Dx:
Koping keluarga inefektif
2.
Konsep Diri
a. Citra
tubuh
Klien mengatakan sangat
menyukai semua bagian dari tubuhnya karena ini adalah pemberian Allah
kepadanya.
b. Identitas
Diri
Klien mengatakan
sebelum dirawat dia adalah seorang ibu rumah tangga yang baik, selain itu dia
juga seorang pemecah rekor dimasjid dan dia bangga sudah juara sejak dini,
klien mengatakan suaminya dokter.
c. Peran
Dirumah klien
mengatakan dia adalah seorang ibu rumah tangga yang baik, ia juga sebagai
pendakwa. Saat di RSJ klien dipaksa jadi pasien gila.
d. Ideal
diri
Klien mengatakan bahwa
harapannya masyrakat bisa membaca alquran, dan dia bisa mengajar dipondokan
sebagai guru dakwah.
e. Harga
diri
Klien mengatakan
dirinya sangat dihormati oleh masyarakat karena dia adalah seorang pemecah
rekor di masjid, tetapi sekarang ia harus tinggal di RSJ, kumpul dengan orang
sakit jiwa, klien mengatakan malu.
Dx : Gangguan konsep
diri: Harga diri rendah
3.
Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti atau terdekat
klien
mengatakan orang yang terdekat dengannya adalah anak-anaknya jika ada masalah ceritanya langsung keanaknya.
b. Peran serta kegiatan kelompok
klien
mengatakan sebelum disini dia mengikuti kelompok pengajian di daerahnya, dia
berperan sebagai penceramah, di RSJ klien sering menyendiri.
c. Hambatan dan hubungan dengan orang lain
klien
mengatakan saat ini waktunya kurang, malah tidak ada waktu untuk berkomunikasi
dengan teman karena waktunya lebih
banyak untuk bertakwa dan mendekatkan diri pada Tuhan.
Dx
: Isolasi sosial
4.
Spritual
a. Nilai dan keyakinan
klien
mengatakan beragama islam dan harus mendekatkan diri pada Tuhan karena Allah
yang memberikan segalanya, dan klien mengatakan takut pada Tuhan.
b. Kegiatan ibadah
klien
mengatakan saat dirumah waktunya beribadah pada Allah lebih banyak dan rajin beribadah, tetapi saat disini jarang
karena malu nanti mengganggu yang lain dan dianggap gila, saat ini klien sering
menyendiri, diam dengan alasan mendekatkan diri pada Tuhan dengan ”Muzadah” .
Dx
: Distress spiritual
VIII. KEBUTUHAN
PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Klien makan sendiri
dengan bimbingan perawat, makan 3x1 hari, 1 porsi tidak dihabiskan.
2. BAK
/BAK
Klien dapat BAB/BAK
secara mandiri
3. Mandi
Klien mandi harus
dimotivasi perawat terlebih dahulu
4. Berpakaian
atau berhias
Klien dapat berpakaian
atau berhias sendiri, menggunakan pakaian yang sesuai seragam pada hari itu dan
ganti baju 1 x sehari
5. Istirahat
dan tidur
·
Tidur siang 13.00 – 15.30
·
Tidur malam 18.00 – 05.00
·
Aktivitas sebelum tidur : duduk – duduk,
nonton tv.
·
Klien tidak mengalami gangguan tidur
6. Penggunaan
obat
Klien minum obat dengan
bantuan minimal perawat memberikan bimmbingan dan motivasi pada klien untuk
minum obat. Klien juga mengeluh pusing setiap habis minum obat.
7. Pemeliharaan
kesehatan
·
Perawatan lanjutan :
·
Sistem pendukung
8. Aktivitas
dalam rumah
·
Klien mengatakan dapat menyiapakn
makanan dirumah
·
Klien klien mengatakan dapat menjaga
kerapian dan kebersihan rumah
·
Klien mengatakan dapat mencuci pakaian
sendiri
·
Klien mengatakan yang mengatur keuangan dirumah
adalah dirinya
9. Aktivitas
diluar rumah
·
Klien dapat belanja ke pasar sendiri
·
Klien dapat menggunakan transportasi
IX.
MEKANISME KOPING
Klien mengatakan kalau
punya masalah mendekatkan diri pada Allah,tetapi ketika kehilangan sesuatu
seperti dijambret klien marah-marah dan memukul,
Dx : koping individu inefektif.
X.
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien mengatakan tidak
ada waktu bergaul dengan yang lain, karena pasien lebih senang sendiri dan
mendekatkan diri dengan Tuhan dengan cara muzadah.
Dx: kerusakan interaksi
sosial
XI.
PENGETAHUAN KURANG TENTANG
klien mengatakanorang
gila itu ya orang yang mengalami penyakit gangguan jiwa, saya tidak sakit jiwa
tapi dibawa kesini.
Dx: -
XII.
ASPEK MEDIS
1. Diagnosa
medis: F.25.0 (skizoafektif)
2. Terapi
medik:
·
Haloperidol 5 mg 1-0-1
·
Clopramazine 100 mg 0-1-1
·
Defakene 2 x 1 sdm
·
B.komplek 1-0-1
ANALISA
DATA
Nama : Ny F
Usia : 43 tahun
No RM : 066839
NO
|
TANGGAL
|
DATA FOKUS
|
MASALAH
|
1
|
05-02-2013
|
DS:
·
Klien mangatakan bahwa dirinya adalah pemecah
rekor, sering juara sejak di MI, suaminya adalah seorang dokter kepala
puskesmas.
·
Klien mengatakan tidak ada yang bisa menandinginya
berdakwah karenadia orang yang paling hebat.
DO:
·
Klien terus membicarakan kehebatannya
·
Pembicaraan klien cenderung berulang-ulang
·
Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan.
|
Peubahan
proses pikir: waham kebesaran.
|
2
|
05-02-2013
|
DS:
·
Klien
mengatakan waktunya tidak ada untuk berkomunikasih dengan teman karena
lebih banyak diam untuk mendekatkan diri dengan Allah
DO:
·
Klien lebih sering menyediri
·
Aktivitas klien menurun
·
Klien kurang komunikasih verbal dengan yang lain
|
Isolasi
social
|
3
|
05-02-2013
|
DS:
·
Klien mengatakan dirinya adalah seorang pemecah
rekor yang hebat, tetapi sekarang harus tinggal bersama dengan orang gila
disini klien merasa malu.
DO:
·
Klien lebih sering menyediri
·
Klien tidak mau bergaul dengan orang lain
·
Saat bicara klien sering menunduk
·
Aktivitas klien menurun
|
Harga
diri rendah
|
4
|
05-02-2013
|
DS:
·
Klien mengatakan tidak ada waktu membantu
aktifitas sehari-hari di RSJ.
·
Klien mengatakan tidak ada waktu untuk bergaul
dengan teman yang lain karena waktunya lebih banyak untuk Allah
DO:
·
Klien jarang membantu kegiatan di RSJ meskipun
dimotivasi oleh perawat.
·
Klien lebih sering tidur dan menyediri
|
Defisit
aktivitas
|
XIV. DAFTAR DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1.
Resti mencederai diri, orang lain, dan
lingkungan
2.
Isolasi social
3.
Harga diri rendah
4.
Perubahan proses pikir: waham kebesaran
5.
Kerusakan komunikasi verbal
6.
Defisit aktivitas
7.
Koping individu inefektif
8.
Koping keluarga inefektif
9.
Respon pasca trauma
XV. PRIORITAS MASALAH
1.
Perubahan proses pikir: waham kebesaran.
POHON
MASALAH
RENCANA
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny “F” No.RM : 066839
Umur : 43
tahun
DIAGNOSA
|
TUJUAN
|
KRITERIA
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
Perubahan
Proses Fikir : Waham Kebesaran
|
TUM:
Pasien
secara bertahap mampu berhubungan dengan realitas
TUK
1 :
Pasien
dapat membina hubungan saling percaya.
|
Setelah
1 kali interaksi klien menunjujukankan tanda-tanda percaya kepada perawat
-
Mau menerima kehadiran perawat disampingnnya
-
Mengatakan mau menerima bantuan perawat.
-
Tidak menunjukan tanda-tanda curiga
-
Mengizinkan duduk di samping.
|
1.
Bina hubungan saling percaya.
2.
Ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang
jelas( topik, waktu, tempat ).
3.
Jangan membantah dan mendukung waham klien ( tidak
membicarakan isi waham klien).
4.
Observasi apakah waham klien menganggu aktivitas
sehari- hari dan perawatan diri.
|
-
Dengan membina hubungan saling percaya pasien akan
merasa aman dan bersedia berinteraksi dengan perawat
|
|
TUK
2 :
Pasien
dapat mengidentifikasi kemampuan yang di miliki.
|
Setelah
1 kali interaksi klien menunjukan:
-
Klien menceritakan ide-ide dan perasaan yang
muncul secara berulang dalam pikirannya.
|
1.
Beri pujian pada penampilan dan kemamuan pasien
yang realistis.
2.
Diskusika dengan pasien kemampuan yang dimiliki
pada waktu lalu dan saat ini yang realistis.
3.
Tanyakan apa yang bisa dilakukan ( kaitkan dengan
aktivitas sehari-hari ) dan anjurkan untuk melakukanya.
4.
Jika pasien selalu berbicara tentang waham nya
dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada (perawat perlu memperhatikan kebutuhan
pasien)
|
-
Untuk meningkatkan Harga diri pasien terhadap
dirinya sendiri dan realita.
|
|
TUK
3 :
Pasien
dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi.
|
Setelah
2 kali interaksi klien:
-
Dapat menyebutkan kejadian-kejadian sesuai
dengan urutan waktu serta kebutuhan
dasar yang tidak terpenuhi seperti
-
Dapat menyebutkan hubungan antara kejadian
traumatis atau kebutuhan tidak terpenuhi dengan wahamnya.
|
1.
Observasi kebutuhan pasien sehari-hari.
2.
Dikusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi
selama di rumah maupun di rumah sakit.
3.
Hubungan kebutuhan yang tidk terpenuhi dengan
timbulnya waham.
4.
Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan
pasien, memerlukan waktu dan tenaga.
5.
Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu
dengan wahamnya.
|
-
Untuk memenuhi kebutuhan pasien yang belum
terpenuhi.
|
|
TUK
4 :
Pasien
berhubungan dengan realitas
|
Setelah
dilakukan 2 kali interaksi klien dapat menyebutkan perbedaan pengalaman nyata
dengan pengalaman wahamnya.
|
1.
Berbicara dengan pasien dalam konteks realitas
(realitas diri, orang lain waktu dan tempat).
2.
Sertakan pasien dalam TAK orientasi realita.
3.
Beri pujian pada setiap kegiatan positif yang
dilakukan pasien.
|
-
Dengan berorientasi dengan realita klien dapat
menyatakan pernyataan sesuai dengan kenyataan
|
|
TUK
5 :
Pasien
mendapat dukungan keluarga
|
Setelah
1 kali interaksi keluarga dapat menjelaskan:
-
tentang pengertian waham
-
tanda dan gejala waham
-
cara merawat klien waham
|
1.
Diskusi dengan keluarga tentang gejala waham, cara
merawat lingkuangan keluarga, follow up dan obat.
2.
Anjurkan pasien melaksanakan dengan bantuan
perawat.
|
-
Dukungan dari keluargadapat membantu pasien merasa
aman dan tidak merasa di tolak
|
|
TUK
6 :
Pasien
dapat menggunakan obat dengan benar
|
Setelah
1 kali interaksi klien menyebutkan:
-
Manfaat minum obat
-
Kerugian tidak minum obat
-
Nama, warna, dosis, efek samping, efek terapi.
-
Klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan
benar.
-
Menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa
berkonsultasi pada dokter.
|
1.
Dikusikan dengan pasien dan keluarga tentang obat,
dosis, frekuensi, efeksamping obat, dan akibat dari penghentian obat.
2.
Dikusikan perubahan perasaan pasien setelah minum
obat.
3.
Berikan obat dengan prinsip 5 benar dan observasi
setelah minum obat.
|
-
Untuk mengotrol kegiatan pasien minum obat
-
Dan mencegah pasien putus obat.
|
STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah : Perbahan Proses Pikir Waham
kebesaran
Pertemuan : Ke 1 (pertama)
A.
Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien mengatakan dirinya adalah seorang
pemecah rekor dan berulang- ulang mengatakanya. Klien lebih sering sendiri dan
tidak mau bergaul dengan pasien lain. Pasien senang tidur dan menyendiri.
2. Diagnosa
Keperawatan
Perubahan Proses Pikir : Waham kebesaran
3. Tujuan
Khusus : SP 1
a) Kliean
dapat membina hubungan saling percaya.
b) Klien
mampu berorientasi dengan realita.
c) Klien
mmampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
4. Tindakan
keperawatan
a) Membina
hubungan saling percaya.
b)
Membantu orientasi realita.
c)
Mengidentifikasi kebutuhan sehari-hari
klien yang belum terpenuhi.
B.
Strategi komunikasi dan pelaksanaan
1. Orientasi
·
Salam terapeutik
“Selamat Pagi…? Masih ingat saya Gloria
betsy, atau ibu panggil saya betsy, hari ini saya bertugas mulai hari ini mulai
jam 7 pagi sampai jam 1 siang bu. Ibu faqihatur biasanya di panggil siapa?”
·
Evaluasi/Validasi
“Bagaimana parasaan ibu hari ini?
Semalam tidurnya nyenyak? Tadi ibu sudah makan dan minum obat kan?”
·
Kontrak
“Baiklah sesuai janji kita kemarin, hari
ini kita akan ngobrol-ngobrol ya bu? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang
kegiatan dan kebutuhan sehari-hari ibu? Kita ngobrolnya selama 10 menit ya bu?”
2. Kerja
“ kemarin ibu bilang ibu seorag ibu
rumah tangga, kalau di rumah biasanya ibu melakukan apa saja bu? Kebutuhan-
kebutuhan yang biasanya ibu penuhi di rumah yang belun bisa di lakukan disini
apa? Kenapa tidak di lakukan bu, di sini ibu bisa melakukan dan memenuhi
kebutuhan ibu tertebut! Nanti saya akan membantu ibu memenuhinya! Hari ini ibu
terlihat lebih ceria dari pada kemarin. Warna baju yang ibu pakai hari ini apa
ya? Wah cocok sekali dengan warna kulit ibu. Tapi baju yang ibu kenakan
kenapa sama dengan orang- orang yang di
sana bu? Memang ibu berada dimana sekarang?”
3. Terminasi
a) Evaluasi
Subyektif
“ Bagaimana Bu. Perasaan ibu setelah
bercakap-cakap denga saya?”
b) Evaluasi
Obyektif
“ Jadi ibu di RSJ ini sebagai apa tadi bu? Jadi ibu bisa memenuhi kebutuhan
ibu di sini juga”
c) Rencana
Tindak Lanjut
“kalau begitu stelah makan siang nanti
ibu bantu nyapu ya bu?”
d) Kontrak
Yang Akan Datang
·
Topik
“Bu, bagaimana kalau kita besok
ngobol-ngobrol lagi tentang potensi atau bakat yang ibu miliki?”
·
Waktu
“Kita ngobrol- ngobrolnya jam berapa bu?
Jam 11 siang bagaimana?”
·
Tempat
“Bagaimana kalau di tempat biasa kita ngobrolnya bu?”
STRATEGI
PELAKSANAA TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah : Perubahan Proses Pikir : Waham
Kebesaran
Pertemuan : Ke II (kedua)
A.
Proses Keperawatan
1. Kondisi:
klien mengatakan dirinya adalah pemecah rekor tapi
sekarang berada di rsj sebagai pasien gila katanya. klien mengatakan senang
mengaji dan menyapu saat dirumah. klien mengatakan mulai besok akan ikut
menyapu dengan yang lainnya. ekspresi wajah bersahabat, kontak mata ada, klien mau
berbincang-bincang, klien kooperatif, klien mau membuat jadwal kegiatan
2. Diagnosa
Keperawatan
Perubahan proses pikir : Waham kebesaran
3. Tujuan
Khusus (SP II)
a) Klien
mampu memnuhi kebutuhan sehari-hari.
b) Klien
mengerti kemampuan yang di miliki.
c) Klien
mampu melakukan kemampuan yang dimiliki.
4. Tindakan
Keperawatan
a) Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian.
b) Mendiskusikan
tentang kemampuan yang dimiliki.
c) Melatih
kemampuan yang dimiliki.
B.
Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
1. Orientasi
·
Salam Terapeutik
“Selamat siang bu…, ketemu saya lagi ya
bu? Masih ingat saya?, gimana ibu hari ini ada yang di keluh kan? Semalam
tidurnya nyenyak bu? Makanya enak? Di habiskan tidak?
·
Evaluasi/Validasi
“Perasan ibu hari ini bagaimana?”
·
Kontrak
“ Baiklah bu… sesuai dengan jadwal kita
kemarin, hari ini kita akan`ngobrol ngobrol lagi ya bu..? bagaimana kalau kita
membicarakan tentang hal yang ibu sukai selain mengaji? Berapa lama ibu? 10
menit ya?
2. Kerja
“ Ibu kemarin kita kan sudah membuat
jadwal harian, kemarin ibu suka menyapu rumah katanya? Sudah kita masukan
jadwal harian bu? Coba saya lihat? Wah ibu pandai sekali ya? Sekarang selain
mengaji ibu suka apa yang ibu lakukan di rumah? Jadi selaiin meyapu rumah ibu,
ibupandai dalam hal apa lagi? Kalau begitu bagaimana kalau kita sekarang
berlatih dan ibu tunjukan kepada saya? Perasaan ibu bagaimana setelah melakukanya?
Kalau begitu bakat ibu yang satu ini bisa kita masukan ke jadwal kegiatan
harian ibu juga ya bu?
3. Terminasi
a) Evaluasi
Subyektif
“Bagaimana perasaan iu setelah
bercakap-cakap?”
b) Evaluasi
Obyektif
“ Jadi bidang apa yang harus ibu sukai?”
c) Rencana
Tindak Lanjut
“kalau begitu nanti sre setelah mandi
ibu bisa mulai mengaji ya bu?”
d) Kotrak
Yang Akan Datang
·
Topik
“Bagaimana kalau besok kita ngobrol
tentang potensi ibu dan cara minum obat yang benar”
·
Waktu
“Kira- Kira kita bertemu jam berapa
besok ibu? Jam 11 siang ya?”
·
Tempat
“kita ngobrol di tempat biasanya saja ya bu?”
STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah : Perubahan proses pikir : waham
kebesaran
Pertemuan : III
(ketiga)
A. Proses
Keperawatan
1.
Kondisi
Klien
mengatakan saya masih ingat mbak betsy ya, tadi pagi saya sudah menyapu mbak,
saya senang sekali. Klien mengatakan saya senang dan pandai mengaji karena
setelah melakukannya membuat hati saya dingin. Klien mengatakan mau mengaji
setiap hari kalau boleh dan tidak mengganggu pasien lain dan mau memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian. Kontak mata
ada, pandangan focus, pasien mau tersenyum dan berjabat tangan, ekspresi wajah
bersahabat, pembicaraan terarah, pasien tidak bingung, pasien dapat melalukan
kegiatan sehari-hari
2.
Diagnosa Keperawatan
Perubahan
proses pikir: Waham kebesaran
3.
Tujuan Khusus (SP III)
1) Klien
dapat melakukan jadwal kegiatan harian dengan baik
2) Klien
mengetahui tenntang penggunaan obat secara teratur
3) Klien
mau memasukkan minum obat teratur kedalam jadwal kegiatan harian
4.
Tindakan Keperawatan
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Memberikan pendidikan kesehatan tentang
penggunaan obat secara teratur
3) Menganjurkan memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
B. Strategi
Komunikasi dan Pelaksanaan
1. Orientasi
·
Salam terapeutik
“Selamat siang bu, bu ketemu saya lagi?
Masih ingat saya? Iya, saya Gloria Betsy Alfatina, Ibu bisa panggil saya Betsy
ya? Saya bertugas hari ini jam 07.00 sampai jam 13.00, tapi nanti sore saya
kembali lagi”
·
Evaluasi/Validasi
“Hari ini bagaimana perasaannya bu,
semalam tidurnya enak, makannya gimana hari ini mau makan tidak? Mau kan ya?
Obatnya juga sudah diminum?”
·
Kontrak
“baiklah sesuai janji kemarin, hari ini
kita akan ngobrol-ngobrol lagi ya bu? Bagaimana kalau saya beri tahu ibu
tentang manfaat minum obat, ibu mau? Selama 10 menit ya bu?”
2. Kerja
“Tadi
obatnya sudah diminum apa belum, bu? Kalau sudah ibu tau tidak manfaat dari
minum obat tadi?perasaan ibu bagaimana setelah minum obat? Wah, kalau begitu
obatnya harus diminum setiap hari ya bu! Karena obat-obatan itu untuk membantu
pemulihan ibu, biar ibunya cepat sembuh, kalau tidak diminum bakalan lama
disininya, katanya ingin cepat pulangkan? Jadi obatnya tadi ada 2 jenis ya bu 1
sirup. Sirupnya diminum pagi dan sore, siangnya tidak. Pilnya diminum pagi,
siang, dan sore. Kalau setelah minum obat ibu gliyeng-glieyeng dipakai
istirahat saja ya? Minum obat ini biar ibunyan cepat sembuh lo bu,kalau ibu
berhenti minum obatnya nanti ibu gak sembuh-sembuh jadi tambah lama disininya. Kalau
begitu biar tidak lupa minum obatnya kita masukkan dijadwal kegiatan harian
bagaimana? Ibu saya juga mau lihat ibu sudah melakukan sesuai jadwal hari ini?”
3. Terminasi
·
Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bu sekarang setelah
kita berbincang-bincang?”
·
Evaluasi objektif
“Jadi manfaat minum obat tadi apa?”
·
Rencana tindak lanjut
“karena ibu sudah tau manfaat dari minum
obat teratur mulai nanti siang jangan lupa obatnya diminum ya bu?”
·
Kontrak yang akan datang
1. Topik
“bagaimana kalau besok kita ngobrol
lagi, dan saya akan lihat kegiatan apa saja yang sudah ibu lakukan?”
2. Waktu
“Besok kita ketemu lagi jam 11.00 ya bu,
bagaimana?”
3. Tempat
“Bagaimana
kalau ditempat biasa kita ngobrol?”
IMPLEMENTASI
NAMA :
NY F
USIA :
43 TAHUN
NO.RM :
066839
Tanggal
|
Diagnosa
|
Tindakan
|
Evaluasi
|
6-2-2013
|
Perubahan proses pikir: waham
kebesaran
|
SP I : pasien
1.
Melakukan BHSP
“selamat
pagi,bu saya perawat Betsy masih ingat dengan saya?”
“Bagaimana
perasaan ibu hari ini?”
“sesuai janji
kemarin kita akan ngobrol-ngobrol ya bu?”
“kita
ngobrolnya selama 10 menit disini bagaimana?”
2.
Membantu orientasi realita
“Menurut ibu,
sekarang ibu dan saya sedang berada dimana, bu?”
“baju yang ibu
kenakan bagus sekali, tapi kok sama dengan yang lain kenapa ya bu?”
3.
Mengidentifikasi kebutuhan sehari-hari klien
“Ibu biasanya
kalau di umah sukanya apa bu?”
“kalau disini
bisa dilakukan juga?”
“Nanti saya
akan membantu ibu, bagaimana kalau kita buat jadwal kegiatan harian supaya
ibu bisa melakukannyasetiap hari, nanti setiap hari saya akan liaht dan
mengeceknya, bagaimana bu, ibu mau?”
|
S:
·
Klien mengatakan dirinya adalah pemecah rekor tapi
sekarang berada di RSJ sebagai pasien gila katanya.
·
Klien mengatakan sudah biasa menyapu saat dirumah
·
Klien mengatakan mulai besok akan ikut menyapu
dengan yang lainnya.
O
·
Ekspresi wajah bersahabat
·
Kontak mata ada
·
Klien mau berbincang-bincang
·
Klien kooperatif
·
Klien mau membuat jadwal kegiatan
A
·
Klien dapat melakukan BHSP
·
Klien dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari
·
Klien mampu berorientasi pada realita
P:
(pasien)
·
Menerapkan atau memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan dan menjalankan jadwal kegiatan yang sudah dibuat
(perawat):
Melanjutkan
SP II
·
Mengevaluasi jadwal harian
·
Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
·
Melatih kemampuan yang dimiliki
|
IMPLEMENTASI
NAMA :
NY F
USIA :
43 TAHUN
NO.RM :
066839
TANGGAL
|
DIAGNOSA
|
TINDAKAN
|
EVALUASI
|
08-02-2013
|
Perubahan
proses pikir: waham kebesaran
|
SP
II:
1.
Mengevaluasi jadwal kegiatan klen
“bu, kemarin kan kita sudah membuat
jadwal kegiatan bagaimana kalau saya lihat dan saya cek hari ini?”
2.
Berdiskusi kemampuan yang di miliki klien
“kemarin ibu bilang, ibu senang
menyapu dirumah tadi pagi juga sudah dilakukan bukan? Selain itu saat dirumah
ibu pandai dalam hal apa lagi?”
3.
Melatih kemampuan yang dimiliki klien
“wah katanya ibu pandai mengaji
ternyata,bagaimana kalau sekarang kita berlatih dan ibu tunjukan kepada saya
bakat ibu ini?”
“ternyata ibu benar-benar pandai
mengaji ya?”
“pasti akan lebih baik lagi kalau
setiap hari ibu melakukannya, bagaimana kalau kita masukkan kedalam jadwal
harian juga bu?”
|
S:
·
Klien mengatakan saya masih ingat mbak betsy ya, tadi pagi saya sudah menyapu mbak, saya senang sekali.
·
Klien mengatakan saya senang dan pandai mengaji
karena setelah melakukannya membuat hati saya dingin.
·
Klien mengatakan
mau mengaji setiap hari kalau boleh dan tidak mengganggu pasien lain dan mau
memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
O:
·
Kontak mata
ada
·
Pandangan fokus
·
Pasien mau tersenyum
dan berjabat tangan
·
Ekspresi wajah bersahabat
·
Pembicaraan terarah
·
Pasien tidak bingung
·
Pasien dapat melalukan kegiatan sehari-hari
A:
·
Klien mampu
melakukan jadwal kegiatan dan mampu memenuhi kebutuhannya.
·
Klien mampu berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
·
Klien dapat melatih kemampuan yang di miliki.
P:
(perawat)
·
Melanjutkan ke SP 3
1.
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
3.
Menganjurkan pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan.
(pasien)
·
Klien berlatih aktivitas sesuai dengan jadwal
kegiatan harian yang sudah dibuat.
|
IMPLEMENTASI
NAMA :
NY F
USIA :
43 TAHUN
NO.RM :
066839
TANGGAL
|
DIAGNOSA
|
TINDAKAN
|
EVALUASI
|
09-02-2013
|
Perubahan
proses pikir: waham kebesaran
|
SP
III:
1.
Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien
“ibu bagaimana jadwal kegiatannya
kemarin sudah dilakukan semua,boleh saya lihat?”
“wah bagus sekali ternyata ibu sangat
rajinya?”
2.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan
obat secara teratur
“ibu tadi sudah minumnya kan? Jadi
obatnya ada 2 jenis ya bu yang satu sirup dan satunya pil,tapil pilnya ada 3
macam lo bu”
“kalau sirupnya dimimun pagi dan sore
saja,sedang pilnya pagi siang dan sore”
“minumnya harus teratur lo ya bu,
kalau setelah minum obat ibunya pusing atau nggliyeng dipakai isitarahat atau
tidur saja ya bu karena itu efek obatnya”
“minumobat ini biar ibu cepat sembuh,
kalau ibu gak mau minum obat atau
berhenti minum obat nanti ibu gak cepat sembuhnya jadi lama disininya.”
3.
Mengajurkan memasukan kedalam jadwal kegiatan
secara teratur
“jangan lupa diminum yang teratur lo
ya bu,biar ibu cepat sembuh dan cepat pulang”
“bagaimana kalau kita masukkan kedalam jadwal kegiatan harian ibu,biar tidak lupa dan minumnya teratur’ |
S:
·
Klien mengatakan saya sudah melalukakan yang di
tulis dijadwal mbak.
·
Klien mengatakan iya mbak tadi saya sudah minum obat biar
cepat sembuh katanya,obatnya pil saja tadi mbak yang sirup untuk nanti sore.
·
Klien mengatakan kalau gak minum obat nanti gak
cepat sembuh,jadi gak bisa pulang.
·
Klien mengatakan iya mbak dijadwalakan aja biar
saya tidak lupa.
O:
·
Klien kooperatif
·
Klien mau berbincang dan bercakap-cakap.
·
Ekspresi wajah bersahabat
·
Klien dapat menjawab pentingnya minum obat teratur
·
Klien dapat membedakan jenis obat dan kapan
meminumnya.
A:
·
Klien mampu melakukan kegiatan hariannya dengan
baik
·
Klien mengetahui tentang penggunaan obat secara
teratur
·
Klien mampu memasukkan minum obat teratur kedalam
jadwal kegiatan hariannya.
P:
(perawat)
·
Menyiapkan dan melakukan SP keluarga jika ada
kunjungan keluarga klien
·
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
(pasien)
·
Klien berlatih aktivitas sesuai jadwal kegiatan
hariannya.
·
Pasien minum obat secara teratur.
|
JADWAL
KEGIATAN HARIAN PASIEN
Waktu
|
kegiatan
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
04.30
|
Bangun tidur
Merapikan tempat tidur
|
-
|
-
|
-
|
B
|
M
|
M
|
B
|
B
|
|
|
|
|
|
04.40
|
Mandi
|
-
|
-
|
-
|
M
|
B
|
M
|
M
|
M
|
|
|
|
|
|
05.00
|
sholat
|
-
|
-
|
-
|
M
|
M
|
M
|
M
|
M
|
|
|
|
|
|
05.30
|
Menyapu
|
-
|
-
|
-
|
B
|
M
|
B
|
B
|
B
|
|
|
|
|
|
06.30
|
Minum obat
Makan
|
-
|
-
|
-
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
|
|
|
|
|
07.30
|
Senam
|
-
|
-
|
-
|
B
|
B
|
TD
|
B
|
B
|
|
|
|
|
|
09.00
|
Nonton TV
|
-
|
-
|
-
|
M
|
M
|
TD
|
M
|
M
|
|
|
|
|
|
11.30
|
Minum obat
makan
|
-
|
-
|
-
|
B
|
M
|
M
|
B
|
B
|
|
|
|
|
|
12.00
|
Menyapu
sholat
|
-
|
-
|
-
|
M
|
M
|
B
|
B
|
M
|
|
|
|
|
|
13.00
|
Tidur siang
|
-
|
-
|
-
|
M
|
M
|
M
|
M
|
M
|
|
|
|
|
|
15.00
|
Sholat
mengaji
|
-
|
-
|
-
|
M
|
M
|
M
|
M
|
M
|
|
|
|
|
|
16.00
|
mandi
|
-
|
-
|
M
|
M
|
M
|
M
|
M
|
B
|
|
|
|
|
|
16.30
|
Makan
Minum obat
|
-
|
-
|
B
|
M
|
M
|
M
|
B
|
B
|
|
|
|
|
|
18.00
|
Nonton TV
Sholat
|
-
-
|
-
-
|
M
M
|
M
M
|
M
M
|
TD
M
|
TD
M
|
M
M
|
|
|
|
|
|
19.00
|
Sholat
|
-
|
-
|
M
|
M
|
M
|
M
|
M
|
M
|
|
|
|
|
|
20.00
|
Tidur
|
-
|
-
|
M
|
M
|
M
|
M
|
M
|
M
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
M : Mandiri
TD : Tidak dilakukan
B :
Bimbingan/bantuan
0 komentar:
Posting Komentar