Senin, 03 Desember 2012

TAK Orientasi Realita



BAB I
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
GANGGUAN ORIENTASI REALITA
A. Pengertian
 Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainny, saling keteergantungan serta mempunyai norma yang sama (Stuart&Sundeen,1991:10).
Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik (Yalom,1995 dalam Stuart &  Laraia, 2001)

Sedangkan kelompok terapeutik memberi kesempatan untuk saling bertukar (sharing) tujuan, umpamanya membantu individu yang berperilaku destruktif dalam berhubungan dengan orang lain, mengidentifikasi dan memberikan alternatif untuk membantu merubah perilaku destruktif menjadi konstruktif.
Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu.

Klien dengan gangguan jiwa Psikotik mengalami penurunan daya nilai realitas ( reality testing ability ). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietass pada klien. Untuk menamggulangi hendayaini, maka perlu ada aktivitas yang member stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.

B.     Jenis-jenis TAK Orientasi Realitas
a.       TAK Orientasi Realitas pengenalan orang
b.      TAK Orientasi Realitas pengenalan tempat
c.       TAK Orientasi Realitas pengenalan waktu



C.    Tujuan TAK Orientasi Realitas

v  Tujuan Umum
Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu mengenali orang, tempat dan waktu sesuai kenyataan

v  Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari TAK orientasi realitas adalah :
a.       Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.
b.      Klien mengenal waktu dengan tepat
c.       Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan tepat

D.    Indikasi-indikasi TAK Orientasi Realita

Klien yang mempunyai indikasi TAK orientasi realitas adalah klien dengan :
ü  Halusinasi
ü  Dimensia
ü  Kebingungan
ü  Tidak kenal dirinya
ü  Salah mengenal orang lain, tempat dan waktu

E.     Sarana dan Prasarana TAK

Sarana dan prasarana yang biasanya digunakan pada TAK Orientasi Realitas, antara lain:
a.       Persiapan alat yang biasa digunakan antara lain :
Ø  Spidol
Ø  Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
Ø  Bola tenis
Ø  Tape recorder
Ø  Kaset lagu
Ø  Kalender
Ø  Jam dinding

b.      Persiapan terapis :
Rawlins, Williams dan Beck (1993) mengidentifikasi tiga area yang perlu dipersiapkan untuk menjadi terapis atau pemimpin terapi kelompok, yaitu persiapan teoritis melalui pendidikan formal, literatur, bacaan dan lokakarya; praktik yang disupervisi pada saat berperan sebagai pemimpin kelompok; dan pengalaman mengikuti terapi kelompok.
Perawat diperkenankan memimpin terapi kelompok jika telah dipersiapkan secara professional. American Nursing Association (ANA) menetapkan pada praktik keperawatan psikiatri dan klinikal spesialis dapat berfungsi sebagai terapis kelompok. Sertifikat dari ANA sebagai spesialis klinik dalam keperawatan psikiatri-kesehatan jiwa menjamin perawat mahir dan kompeten sebagai terapis kelompok.
Perawat yang memimpin kelompokterapeutik dan kelompok tambahan TAK, persyaratannya harus mempunyai pengetahuan tentang masalah klien dan mengetahui metode yang dipakai untuk kelompok khusus serta terampil berperan sebagai pemimpin.

c.       Persiapan pasien :
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik klien yang dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok gangguan orientasi realita ini adalah klien dengan masalah halusinasi, dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah mengenal orang lain, tempat dan waktu.

F.     Setting





Keterangan
L     : Leader
Co : Wakil Leader
K    : Klien
F     : Fasilitator
O    : Observer
Posisi Klien saling berhadapan

A.    Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalh kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain. Untuk TAK orientasi realitas tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalh mengenal tempat di rumah sakit. Sedangkan untuk TAK orientasi realitas waktu, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun. 




BAB II
APLIKASI TAK GANGGUAN ORIENTASI REALITA

TAK ORIENTASI REALITAS
Sesi 1 : Pengenalan Orang

Tujuan
1.        Klien mampu mengenal nama-nama perawat
2.        Klien mampu mengenal nama-nama klien lain

Setting
1.        Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2.        ruangan nyaman dan tenang

Alat
2.        Spidol                              
3.        Bola tenis
4.        Tape recorder
5.        Kaset ”dangdut”

Metode
1.         Dinamika kelompok
2.         Diskusi dan tanya jawab

Langkah kegiatan
1.        Persiapan
a.          Memilih klien sesuai dengan indikasi
b.         Membuat kontrak dengan klien
1.Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2.        Orientasi
a.          Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b.         Evaluasi/validasi
Menayakan perasaan klien saat ini
c.          Kontrak
1.        Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang
2.        Terapis menjelaskan aturan main berikut
·            Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis
·            Lama kegiatan 45 menit
·            Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3.        Tahap kerja
a.          Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien
b.         Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan dan asal
c.          Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan nama yang dibagikan
d.         Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
e.          Tarpis menjelaskan langkah-langkah berikutnya : tape recorder akan dinyalakan, saat musik didengarkan bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien yang lain. Saat musik dihentikan, klien yang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi klienyang lain (minimal nama panggilan)
f.          Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik dihentikan, klien yang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi klienyang lain
g.         Ulangi langkah f sampai semua klien mendapat giliran
h.         Terapis memberi pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien lain bertepuk tangan
4.        Tahap terminasi
a.          Evaluasi
1.        terapis menanyakn perasaan klien setelah mengikuti TAK
2.        terapis memberikan pujian atas keberhasila kelompok

b.         Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai nama panggilan
c.          Kontrak yang akan datang
1.        terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu ”mengenal tempat”
2.        menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi
            Evaluasi
            Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal dan hobi klien lain. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 1: TAK
Orientasi realitas orang
Kemempuan mengenal orang lain
No.
Aspek yang dinilai
Nama klien





1
Menyebutkan nama klien lain





2
Menyebutkan nama panggilan klien lain





3
Menyebutkan asal klien lain





4
Menyebutkan hobi klien lain






Petunjuk :
1.        Tulis nama panggilan klien yag ikut TAk pada kolom nama klien
2.        Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama, panggilan, asal dan hobi klien lian. Beri tanda Ö jika klien mampu dan tanda Ä jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan pada catatan proses keperaeatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan nama, panggilan, asal dan hobi klien lain.di sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien lain di ruangan.
Sesi 2: pengenalan tempat
Tujuan :
1.    Klien mampu mengenal nama rumah sakit.
2.    Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat.
3.    Klien mampu mengenal kamar tidur.
4.    Klien  mengenal tempat tidur.
5.    Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan WC
Setting
1.    Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2.    Ruangan tempat perawatan klien.
Alat
1.     Tape recorder
2.    Kaset lagu “ dangdut “
3.    Bola tenis.

Metode
1.    Diskusi kelompok
2.    Orientasi lapangan

Langkah kegiatan
1.    Persiapan
b.      Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 TAK orientasi realitas.
c.       Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2.    Orientasi
a.       Salam terapeutik
1.     Salam dari terapis kepada klien.
2.     Terapis dan klien memakai papan nama.
b.      Evaluasi/ validasi
1.     Menanyakan perasaan klien sat ini.
2.     Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien yang lain.
c.       Kontrak
1.    Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa dilihat.
2.    Terapis menjelaskan aturan main berikut :
·      Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis.
·      Lama kegiatan 45 menit.
·      Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3.    Tahap kerja
a.       Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit, nama ruangan;klien diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab dengan tepat.
b.      Terpis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut, sedangkan bola tenis di edarkan dari satu peserta ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola tenis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit dan nama ruangan tempat klien dirawat.
c.       Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu, dan meminta klien yang memegang bola tenis untuk menyebutkan nama rumah sakit. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran.
d.      Terpis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.
e.       Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat,  kamar amandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK, dan ruangan lainnya.
4.    Tahap terminasi
a.       Evaluasi
1.    Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2.    Terpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b.      Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menghafal nama-nama tempat.
c.       Kontrak yang akan datang
1.    Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang, yaitu mengenal waktu.
2.    Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi dan Dokumentasi
v  Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realita tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat di rumah sakit.




Sesi 2 : TAK
Orientasi realitas tempat
Kemempuan mengenal tempat di rumah sakit
No.
Aspek yang dinilai
Nama klien





1
Menyebutkan nama rumah sakit





2
Menyebutkan nama ruangan





3
Menyebutkan letak kantor perawat





4
Menyebutkan letak kamar mandi, WC





5
Menyebutkan letak kamar tidur






Petunjuk :
1.    Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2.    Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal tempat-tempat di ruang rawat dan nama rumah sakit. Beri tanda ( Ö ) jika klien mampu dan tanda ( X ) jika klien tidak mampu.

v  Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatn tiap klien. Contoh :klien mengikuti sesi 2, TAK orientasi Realita tempat. Klien mampu menyebutkan nama ruangan dan letak kamar tidur yang lain belum mampu. Orientasikan klien dengan tempat-tempat di ruangan.



DAFTAR PUSTAKA

Wahyu Purwaningsih, S.Kep, & Ina Karlina, S.Kep.Ns. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa   Dilengkapi Terapi Modalitas dan Standart Operating Prosedure (SOP). Yogjakarta : Nuha Medika Press
Keliat, Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC

0 komentar: