06.03 -
Keperawatan Gerontik
No comments
TAK Orientasi Realita
BAB I
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
GANGGUAN ORIENTASI REALITA
A. Pengertian
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan
antara satu dengan yang lainny, saling keteergantungan serta mempunyai norma
yang sama (Stuart&Sundeen,1991:10).
Anggota kelompok mungkin datang dari
berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti
agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan
menarik (Yalom,1995 dalam Stuart & Laraia, 2001)
Sedangkan kelompok terapeutik memberi kesempatan untuk
saling bertukar (sharing) tujuan, umpamanya membantu individu yang berperilaku
destruktif dalam berhubungan dengan orang lain, mengidentifikasi dan memberikan
alternatif untuk membantu merubah perilaku destruktif menjadi konstruktif.
Terapi
Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/tempat, dan waktu.
Klien dengan gangguan jiwa Psikotik mengalami penurunan daya
nilai realitas ( reality testing ability ). Klien tidak lagi mengenali tempat,
waktu, dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa
asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietass pada klien. Untuk menamggulangi
hendayaini, maka perlu ada aktivitas yang member stimulus secara konsisten
kepada klien tentang realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi
stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu,
dan tempat.
B.
Jenis-jenis TAK Orientasi Realitas
a. TAK Orientasi Realitas pengenalan
orang
b. TAK Orientasi Realitas pengenalan
tempat
c. TAK Orientasi Realitas pengenalan
waktu
C.
Tujuan TAK Orientasi Realitas
v Tujuan Umum
Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu
mengenali orang, tempat dan waktu sesuai kenyataan
v Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari TAK orientasi realitas adalah :
a. Klien mampu mengenal tempat ia
berada dan pernah berada.
b. Klien mengenal waktu dengan tepat
c. Klien dapat mengenal diri sendiri
dan orang-orang di sekitarnya dengan tepat
D.
Indikasi-indikasi TAK Orientasi
Realita
Klien yang mempunyai indikasi TAK orientasi realitas adalah
klien dengan :
ü Halusinasi
ü Dimensia
ü Kebingungan
ü Tidak kenal dirinya
ü Salah mengenal orang lain, tempat
dan waktu
E.
Sarana dan Prasarana TAK
Sarana dan prasarana yang biasanya digunakan pada TAK
Orientasi Realitas, antara lain:
a. Persiapan alat yang biasa digunakan
antara lain :
Ø Spidol
Ø Papan nama sejumlah klien dan
perawat yang ikut TAK
Ø Bola tenis
Ø Tape recorder
Ø Kaset lagu
Ø Kalender
Ø Jam dinding
b. Persiapan terapis :
Rawlins, Williams dan Beck (1993) mengidentifikasi
tiga area yang perlu dipersiapkan untuk menjadi terapis atau pemimpin terapi
kelompok, yaitu persiapan teoritis melalui pendidikan formal, literatur, bacaan
dan lokakarya; praktik yang disupervisi pada saat berperan sebagai pemimpin
kelompok; dan pengalaman mengikuti terapi kelompok.
Perawat diperkenankan memimpin
terapi kelompok jika telah dipersiapkan secara professional. American Nursing
Association (ANA) menetapkan pada praktik keperawatan psikiatri dan klinikal
spesialis dapat berfungsi sebagai terapis kelompok. Sertifikat dari ANA sebagai
spesialis klinik dalam keperawatan psikiatri-kesehatan jiwa menjamin perawat
mahir dan kompeten sebagai terapis kelompok.
Perawat yang memimpin
kelompokterapeutik dan kelompok tambahan TAK, persyaratannya harus mempunyai
pengetahuan tentang masalah klien dan mengetahui metode yang dipakai untuk
kelompok khusus serta terampil berperan sebagai pemimpin.
c. Persiapan pasien :
Berdasarkan pengamatan dan kajian
status klien maka karakteristik klien yang dilibatkan dalam terapi aktivitas
kelompok gangguan orientasi realita ini adalah klien dengan masalah halusinasi,
dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah mengenal orang lain, tempat
dan waktu.
F.
Setting
Keterangan :
L : Leader
Co : Wakil Leader
K : Klien
F : Fasilitator
O
: Observer
Posisi Klien saling berhadapan
A. Evaluasi
Evaluasi
dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi adalh kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi
realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama,
panggilan, asal, dan hobi klien lain. Untuk TAK orientasi realitas tempat,
kemampuan klien yang diharapkan adalh mengenal tempat di rumah sakit. Sedangkan
untuk TAK orientasi realitas waktu, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.
BAB II
APLIKASI TAK GANGGUAN ORIENTASI REALITA
TAK ORIENTASI REALITAS
Sesi 1 : Pengenalan Orang
Tujuan
1. Klien mampu
mengenal nama-nama perawat
2. Klien mampu
mengenal nama-nama klien lain
Setting
1. Terapis dan
klien duduk bersama dalam lingkaran
2. ruangan nyaman
dan tenang
Alat
2. Spidol
3.
Bola tenis
4. Tape recorder
5. Kaset ”dangdut”
Metode
1. Dinamika
kelompok
2. Diskusi dan
tanya jawab
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien
sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak
dengan klien
1.Mempersiapkan
alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam
terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
Menayakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1. Terapis
menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang
2. Terapis
menjelaskan aturan main berikut
·
Jika ada klien
yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis
·
Lama kegiatan
45 menit
·
Setiap klien
mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis
membagikan papan nama untuk masing-masing klien
b. Terapis meminta
masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan dan asal
c. Terapis meminta
masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan nama yang dibagikan
d. Terapis meminta
masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan, searah jarum jam
dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan : nama lengkap, nama panggilan, asal
dan hobi
e. Tarpis
menjelaskan langkah-langkah berikutnya : tape recorder akan dinyalakan, saat
musik didengarkan bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien yang lain.
Saat musik dihentikan, klien yang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi klienyang lain (minimal nama panggilan)
f. Terapis memutar
tape recorder dan menghentikan. Saat musik dihentikan, klien yang memegang bola
tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi klienyang lain
g. Ulangi langkah
f sampai semua klien mendapat giliran
h. Terapis memberi
pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien lain bertepuk
tangan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. terapis
menanyakn perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. terapis
memberikan pujian atas keberhasila kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai nama
panggilan
c. Kontrak yang
akan datang
1. terapis membuat
kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu ”mengenal tempat”
2. menyepakati
waktu dan tempat
Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi
dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi
realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama,
panggilan, asal dan hobi klien lain. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 1: TAK
Orientasi realitas orang
Kemempuan mengenal orang lain
No.
|
Aspek
yang dinilai
|
Nama
klien
|
||||
1
|
Menyebutkan
nama klien lain
|
|||||
2
|
Menyebutkan nama panggilan klien lain
|
|||||
3
|
Menyebutkan
asal klien lain
|
|||||
4
|
Menyebutkan
hobi klien lain
|
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yag ikut
TAk pada kolom nama klien
2. Untuk tiap
klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama, panggilan, asal
dan hobi klien lian. Beri tanda Ö jika klien mampu dan tanda Ä jika klien
tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan pada catatan proses keperaeatan tiap
klien. Contoh: klien mengikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu
menyebutkan nama, panggilan, asal dan hobi klien lain.di sebelahnya. Anjurkan
klien mengenal klien lain di ruangan.
Sesi 2: pengenalan tempat
Tujuan :
1.
Klien mampu mengenal nama rumah
sakit.
2.
Klien mampu mengenal nama ruangan
tempat dirawat.
3.
Klien mampu mengenal kamar tidur.
4.
Klien mengenal tempat tidur.
5.
Klien mengenal ruang perawat, ruang
istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan WC
Setting
1.
Terapis dan klien duduk bersama
dalam lingkaran.
2.
Ruangan tempat perawatan klien.
Alat
1.
Tape recorder
2.
Kaset lagu “ dangdut “
3.
Bola tenis.
Metode
1. Diskusi kelompok
2. Orientasi lapangan
Langkah kegiatan
1. Persiapan
b.
Mengingatkan kontrak pada klien
peserta Sesi 1 TAK orientasi realitas.
c.
Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan.
2. Orientasi
a.
Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Terapis dan klien memakai papan nama.
b.
Evaluasi/ validasi
1. Menanyakan perasaan klien sat ini.
2. Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama
klien yang lain.
c.
Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat
yang biasa dilihat.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
· Jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis.
· Lama kegiatan 45 menit.
· Setiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a.
Terapis menanyakan kepada klien nama
rumah sakit, nama ruangan;klien diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada
klien yang mampu menjawab dengan tepat.
b.
Terpis menjelaskan dengan menyalakan
tape recorder lagu dangdut, sedangkan bola tenis di edarkan dari satu peserta
ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang
sedang memegang bola tenis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit dan nama
ruangan tempat klien dirawat.
c.
Terapis menyalakan tape recorder,
menghentikan lagu, dan meminta klien yang memegang bola tenis untuk menyebutkan
nama rumah sakit. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran.
d.
Terpis memberikan pujian saat klien
telah menyebutkan dengan benar.
e.
Terapis mengajak klien berkeliling
serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar
amandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK, dan ruangan lainnya.
4. Tahap terminasi
a.
Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b.
Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menghafal nama-nama tempat.
c.
Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang, yaitu mengenal
waktu.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi dan Dokumentasi
v Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realita tempat, kemampuan klien yang diharapkan
adalah mengenal tempat di rumah sakit.
Sesi 2 : TAK
Orientasi realitas tempat
Kemempuan mengenal tempat di rumah
sakit
No.
|
Aspek
yang dinilai
|
Nama
klien
|
||||
1
|
Menyebutkan
nama rumah sakit
|
|||||
2
|
Menyebutkan nama ruangan
|
|||||
3
|
Menyebutkan
letak kantor perawat
|
|||||
4
|
Menyebutkan
letak kamar mandi, WC
|
|||||
5
|
Menyebutkan
letak kamar tidur
|
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut
TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian
tentang kemampuan mengenal tempat-tempat di ruang rawat dan nama rumah sakit.
Beri tanda ( Ö ) jika klien mampu dan tanda ( X )
jika klien tidak mampu.
v
Dokumentasi
Dokumentasikan
kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatn tiap
klien. Contoh :klien mengikuti sesi 2, TAK orientasi Realita tempat. Klien
mampu menyebutkan nama ruangan dan letak kamar tidur yang lain belum mampu. Orientasikan
klien dengan tempat-tempat di ruangan.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu Purwaningsih, S.Kep, & Ina Karlina, S.Kep.Ns.
2009. Asuhan Keperawatan Jiwa Dilengkapi Terapi Modalitas dan
Standart Operating Prosedure (SOP). Yogjakarta : Nuha Medika
Press
Keliat, Budi
Anna. 2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta
: EGC
0 komentar:
Posting Komentar